Jenis-jenis dan Contoh Pertanyaan dalam Pengajaran - INIRUMAHPINTAR.com

Jenis-jenis dan Contoh Pertanyaan dalam Pengajaran

INIRUMAHPINTAR - Pada kesempatan ini, penulis membahas materi tentang Jenis-jenis dan Contoh Pertanyaan dalam Pengajaran. Keterampilan bertanya dan menyusun pertanyaan (questioning), bagi seorang guru atau dosen merupakan salah satu keterampilan (skill) yang sangat penting dan bermanfaat untuk dimiliki. Coba bayangkan, jika selama seharian penuh mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas, guru atau dosen menjelaskan tanpa selingan pertanyaan-pertanyaan. Tentu saja, peserta didik akan merasakan kebosanan dan kekakuan berpikir. Padahal, sejatinya apapun jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru atau dosen kepada peserta didiknya, nuansa interaktif di dalam kelas tumbuh dan sekaligus menyalurkan energi positif untuk lebih kreatif dan produktif.

Guru atau dosen dapat memilih pertanyaan ringan untuk memancing peserta didik mengungkapkan isi pikirannya di awal pembelajaran. Sedangkan di pertengahan atau akhir pembelajaran, guru atau dosen dapat menyelingi pertanyaan berbobot untuk mengajak peserta didik berpikir ilmiah. Pertanyaan-pertanyaan ringan pada dasarnya dapat diajukan secara lisan, tetapi dalam kuis, ulangan harian, tengah semester, semester, hingga ujian nasional, pertanyaan tulisan menjadi unsur pokok. Terkhusus di dalam proses pembelajaran, para ahli mengakui bahwa melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan baik oleh guru/dosen kepada peserta didik, tercipta tujuan positif sebagai berikut:
  1. Dapat memaksimalkan hasrat partisipatif peserta didik di dalam pembelajaran.
  2. Dapat meningkatkan potensi peserta didik dalam menggali nilai-nilai keilmuan di dalam dirinya.
  3. Dapat membangkitkan rasa penasaran dan keingin-tahuan peserta didik.
  4. Dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik pada masalah yang sedang dibahas.
sumber ilustrasi : www.flickr.com
Setelah mengetahui betapa pentingnya aktivitas bertanya dalam proses pengajaran ini, maka setiap guru atau dosen sangat dianjurkan untuk tidak pernah meninggalkan aktivitas ini selama di dalam kelas. Dan tentu saja, kegiatan bertanya adalah salah satu bagian penting yang mengantarkan keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Nah, selanjutnya mari kita mengulas pembahasan lengkap tentang Jenis-jenis dan Contoh Pertanyaan dalam Pengajaran berikut ini:

Jenis-jenis Pertanyaan dalam Pengajaran

Pertanyaan itu sangat beragam bergantung sudut pandang penilaian yang digunakan. Berikut ini, terdapat klasifikasi jenis-jenis pertanyaan yang perlu diketahui. Dilihat dari maksud pengajuannya, pertanyaan terdiri dari:
  1. Pertanyaan permintaan (compliance question), yaitu pertanyaan yang mengandung unsur suruhan dengan harapan agar peserta dapat mematuhi perintah yang diucapkan. Oleh karena itu, pertanyaan seperti ini tidak mengharapkan umpan balik berupa jawaban lisan dari peserta didik, melainkan berupa tindakan atau reaksi nyata peserta didik.
    Contoh:
    • Dapatkan Anda mengerjakan soal ini tanpa menyontek?
    • Bisakan mengerjakan soal ini di atas?
  2. Pertanyaan retoris (rhetorical question), yaitu jenis pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban dari peserta didik, melainkan untuk dijawab sendiri oleh guru atau dosen. Pertanyaan jenis ini merupakan bagian dari retorika berbicara di saat menjelaskan materi di dalam proses pembelajaran. Walaupun bisa digantikan dengan ujaran serupa yang tidak mengandung pertanyaan, pertanyaan retoris diyakini mampu memberi kesan yang lebih bertenaga sekaligus menghidupkan atmoster dan gairah belajar peserta didik.
    Contoh:
    • Mengapa orang Indonesia perlu belajar bahasa Indonesia? Ya, disebabkan karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan merupakan jati diri bangsa....dst
    • Apa yang terjadi jika tidak menguasai rumus matematika ini? Ya, sangat pasti terjadi kebingungan mengerjakan soal-soal latihan di halaman 21...dst
  3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question), adalah pertanyaan yang ditujukan untuk menuntun proses berpikir peserta didik, dengan harapan mereka dapat memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawaban sebelumnya.
    Contoh:
    Guru : Mengapa darah manusia berwarna merah?
    Siswa : Karena mengandung sel darah merah
    Guru : Apa yang menyebabkan  sel darah itu berwarna merah?
    Siswa : (diam tidak menjawab)
    Guru : Ya, karena sel darah itu mengandung hemoglobin. Jadi, dengan demikian, mengapa darah itu berwarna merah?
    Siswa : karena mengandung hemoglobin
  4. Pertanyaan menggali (probing question), adalah pertanyaan yang diberikan untuk mendorong peserta didik agar mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban. Jenis pertanyaan ini sangat penting untuk menstimulasi kecerdasan berpikir peserta didik.
    Contoh:
    Guru : Mengapa setiap makhluk hidup membutuhkan makanan?
    Siswa : Karena mereka membutuhkan energi
    Guru : Lalu, apa hubungannya makanan dan energi?
Selanjutnya, jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru atau dosen ke peserta didik memiliki tingkat kesulitan bervariasi. Mari kita perhatikan penjelasan di bawah ini! Dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan, pertanyaan dalam pengajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 
  1. Pertanyaan pengetahuan (knowledge question)
    Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memiliki tingkat kesulitan paling rendah. Hal itu dikarenakan untuk menjawabnya, peserta didik hanya mengandalkan kemampuan mengingat fakta, realita, atau data. Jawabannya pun sederhana dan tidak memerlukan penjelasan yang terperinci. Jenis pertanyaan ini juga disebut sebagai recall question karena peserta didik dikehendaki untuk mengungkapkan kembali apa yang pernah diperoleh dari pembelajaran sebelumnya, atau berdasarkan wawasan dan pengalaman pribadi peserta didik. Pertanyaan pengetahuan dimulai dengan kata: apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan, dan tuliskan.
    Contoh:
    • Sebutkan karya sastra bugis terpanjang di dunia? (La Ga Li Go)
    • Siapa presiden pertama di Indonesia? (Soekarno)
    • Kapan Indonesia merayakan hari Sumpah Pemuda? (setiap 28 Oktober)
  2. Pertanyaan pemahaman (comprehension question)
    Dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan, pertanyaan pemahaman lebih sulit dibandingkan dengan pertanyaan pengetahuan. Hal itu disebabkan pertanyaan ini tidak hanya sekedar mengharapkan peserta didik untuk mengungkapkan kembali apa yang diingatnya, tetapi juga untuk memperjelas gagasan menggunakan kemampuan berpikir. Pertanyaan pemahaman diawali dengan kata: jelaskan, uraikan, dan bandingkan.
    Contoh:
    • Bandingkan antara teks deskpsi dan teks narasi?
    • Jelaskan ciri umum dan langkah-langkah menyusun teks fantasi?
  3. Pertanyaan aplikatif (application question)
    Jenis pertanyaan ini menghendaki peserta didik untuk mengimplementasikan pengetahuan yang dimiliki setelah proses pembelajaran berlangsung.
    Contoh:
    • Kalian telah mempelajari tentang struktur pembangun karangan fantasi. Nah, sekarang coba tentukan struktur pembangun karangan fantasi di halaman 38!
  4. Pertanyaan analisis (analysis question)
    Jenis pertanyaan ini mengharapkan agar peserta didik dapat menguraikan, menarik kesimpulan, mengidentifikasi suatu konsep tertentu.
    Contoh:
    • Coba anda uraikan dengan jelas apa fungsi paru-paru?
    • Jelaskan manfaat menulis kreatif?
  5. Pertanyaan sintesis (synthesis question)
    Jenis pertanyaan ini menghendaki peserta didik untuk memberikan jawaban ringkasan dalam bentuk bagan dari suatu kajian materi pembelajaran.
    Contoh:
    • Kita telah mempelajari tentang datu-datu yang pernah memimpin di persekutuan Bone, Soppeng, Wajo (BoSoWa). Nah, sekarang coba kamu buat bagan tentang silsilah datu-datu tersebut!
  6. Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
    Jenis pertanyaan ini mengharapkan jawaban berupa penilaian atau pendapat terhadap suatu rumor, isu, atau sebuah topik pembahasan. 
    Contoh:
    • Bagaimana pendapatmu tentang pelaksanaan program Keluarga Berencana?
    • Bagaimana penilaianmu terhadap pelaksanaan Pilgub di DKI Jakarta tahun ini?
    • Bagaimana pendapatmu terhadap penerapan syariat Islam di Provinsi Daerah Istimewa Aceh?
Terinspirasi dari buku saku : tema 2 dan 
Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI.

Demikianlah pembahasan tentang Jenis-jenis dan Contoh Pertanyaan dalam Pengajaran. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!